Pupuk organik cair yang mengandung C-organik pembawa dibuat melalui ekstraksi bahan organik dengan basa lemah dan asam organik. Bahan organik diekstrak dalam air dalam perbandingan 1:10 ( berat : cairan), ditambah 15 % asam fulvat dan 10 % KOH, kemudian dikocok selam 12 jam. hasil penyaringan ekstrak disesuaikan ke pH sekitar 7 untuk aplikasi.
Hasil analisa kandungan C-organik di laboratorium Jurusn
Tanah UB Malang menunjukkan bahwa kompos limbah tanaman mengandung C-organik lebih tinggi dibanding pupuk kandang dan guano. Meskipun guano telah mengandung N dan K total
organik lebih tinggi dibanding kedua bahan tersebut, namun kandungan
C-organiknya lebih rendah.
Hasil aplikasi POC ke tanaman
kangkung menunjukkan bahwa POC guano lebih baik dibanding lainnya, karena kandungan nutrisi guano mencukupui kebutuhan pertumbuhan
kangkung. Hasil uji aplikasi ke tanaman jagung di kebun percobaan FP UPN
"Veteran " jatim sedang berjalan saat aritikel ini ditulis.
Rencana selanjutnya dari
pengembangan POC ini adalah untuk membawa/ mengikat nutrisi yang ditambahkan ke
POC sehingga menjadi Pupuk organik Cair pembawa nutrisi (POC-N, POC-P, POC-K,
dsb). Jika POCp diaplikasikan ke tanah tidak menyebabkan kehilangan
nutrisinya dan menjadikan lambat tersedia. Hasil sementara POC ini telah kami bawa ke forum seminar khusu tentang
Pupuk di BSDL, Bogor, tepatnya tanggal 29 Juni 2012, dan mendapatkan respon
positif dari beberapa peserta. Bahkan ada saran untuk pengkajian lebih lanjut
tentang efektifitas POC, karena C-organik masih rendah. memang sebaiknya bahan
organik yang digunakan yang mempunyai kandungan C-organik tinggi sekitar 15% .
Gambut dan batu bara diindikasi layak untuk bahan baku POCp.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar