Sabtu, 28 Juli 2012

POC yang mengandung C-org pembawa



Pupuk organik cair yang mengandung C-organik pembawa  dibuat  melalui ekstraksi bahan organik dengan basa lemah dan asam organik.  Bahan organik diekstrak dalam air dalam perbandingan 1:10 ( berat : cairan), ditambah 15 %  asam fulvat dan 10 % KOH, kemudian dikocok selam 12 jam. hasil penyaringan ekstrak disesuaikan ke pH sekitar 7 untuk aplikasi. 

Hasil analisa kandungan C-organik di laboratorium Jurusn Tanah UB Malang menunjukkan bahwa kompos limbah tanaman mengandung C-organik lebih tinggi dibanding pupuk kandang dan guano.  Meskipun guano telah mengandung N dan K total organik lebih tinggi dibanding kedua bahan tersebut, namun kandungan C-organiknya lebih rendah.
Hasil aplikasi POC ke tanaman kangkung menunjukkan bahwa POC guano lebih baik dibanding lainnya, karena kandungan nutrisi guano mencukupui kebutuhan pertumbuhan kangkung.  Hasil uji aplikasi ke tanaman jagung di kebun percobaan FP UPN "Veteran " jatim sedang berjalan saat aritikel ini ditulis.

Rencana selanjutnya dari pengembangan POC ini adalah untuk membawa/ mengikat nutrisi yang ditambahkan ke POC sehingga menjadi Pupuk organik Cair pembawa nutrisi (POC-N, POC-P, POC-K, dsb).  Jika POCp diaplikasikan ke tanah tidak menyebabkan kehilangan nutrisinya dan menjadikan lambat  tersedia.  Hasil sementara POC ini telah kami bawa ke forum seminar khusu tentang Pupuk di BSDL, Bogor, tepatnya tanggal 29 Juni 2012, dan mendapatkan respon positif dari beberapa peserta. Bahkan ada saran untuk pengkajian lebih lanjut tentang efektifitas POC, karena C-organik masih rendah.  memang sebaiknya bahan organik yang digunakan yang mempunyai kandungan C-organik tinggi sekitar 15% .  Gambut dan batu bara diindikasi layak untuk bahan baku POCp.

Kamis, 26 Juli 2012

Pembenah Tanah

Pembenah tanah merupakan amelioran tanah yang mampu memperbaiki kemampuan jerap dan tukar kation, air, dan hara mikro sehingga mengurangi kehilangannya di dalam tanah. Pembenah tanah yang baik tentunya yang mempunyai kemampuan jerap tinggi yang bisa diindikasi dari gugus fenol dan karboksilat bahan organik atau muaatan netto negatif mineral liat.

Asam humat diyakini mempunyai gugus karbon terpanjang dan ikatan kompleks dengan air, logam, nutrisi, dan liat dibanding asam fulvat. 


Dalam kaitannya dengan pengembangan produk organik Fakultas Pertanian UPN "Veteran" Jatim, dan atas pendanaan DP2M Dikti dalam Skim IbIKK dan Hibah Stranas, kami berencana mengembangkan pembenah tanah dengan bahan baku utama kompos Agrivet, pupuk kandang sapi dan Guano yang merupakan bahan baku pembuatan pupuk oranik serbuk dan granul.  Bahan-bahan organik tersebut diekstrak dengan NaOH 0,5 N selama 24 jam berselang-selang dalam shaker. 


Gb. 1. Kompos Agrivet



Hasil ekstrakan disaring untuk memisahkan humin dari asam humat dan fulvat. Cairan humat dan fulvat dipisahkan dengan HCl 6 N hingga pH 1-2. Ekstraksi ini merupakan penyederhanaan dari metode yang telah ditemukan oleh peneliti sebelumnya. Besarnya jumlah asam humat bahan ditentukan oleh macam bahan organik. Dari ketiga bahan diatas, ternyata kompos agrivet memiliki asam humat paling rendah dibanding Guano dan pupuk kandang, namun pemisahan asam humat dan fulvat guano paling sulit, dan warna asam fulvatnya agak kemerahan, sedangkan asam fulfat kompos dan pupuk kandang agak kuning/ bening. 




Gambar 2. Asam Humat


Asam humat yang didapatkan masih mempunyai pH sekitar 2 sehingga perlu disesuaikan ke pH mendekati netral untuk aplikasi ke tanaman dengan menggunakan KOH, MgOH, atau CaOH  sesuai keinginan.  Asam humat ditambahkan ke pupuk organik granul melalui hingga kadar air sekitar 20%-30%. Kelebihan air dinetralkan dengan abu (jerami, batu bara, bagase).  Hasil akhir pupuk organik granul (POG) berwarna lebuh gelap, yang menandakan cadangan C -organik lebih tinggi dibanding tanpa diberi asam humat.       


Fungsi penambahan asam humat diharapkan bisa menahan kecepatan kelarutan nutrisi yang dilepas 
oleh pupuk, atau mengikat nutrisi mikro dan air dalam tanah sehingga menambah ketersediaanya.                







Gambar 3. POG sebelum diberi asam humat 
dan aplikasinya pada lombok kecil


 Asam fulvat digunakan sebagai bahan aditif pembuatan pupuk organik cair yang mengandung C-organik pembawa sebanyak 15 % bersama KOH 10 % bhan organik dalam perbandingan 1:10 antara bahan organik dan air.


                                                                                                                             Gambar 4. Asam Fulvat



Jumat, 27 Januari 2012

Workshop Pembuatan proposal PPM FlipMAS Legowo

Batu-Malang, 25-26 Januari 2012

Dalam rangka meningkatkan peran serta para Dosen yang ingin mengabdikan ilmunya ke masyarakat, Flipmas legowo mewadahi kegiatan tersebut melalui beberapa kegiatan, diantaranya penyusunan proposal PPM yang akan diajukan ke Dikti pendanaannya. Dalam rangka untuk meraih kesempatan tersebut, tentunya dibutuhkan ketrampilan dalam membuat proposal yang memenuhi kriteria sesusai pedoman PPM. Ternyata, dalam mencermati pedoman proposal tersebut, tidak segampang yang dibayangkan dan perlu pendampingan dari Reviewer dan beberapa dosen berpengalaman yang telah mendapatkan hibah PPM tersebut, agar proposal menjadi lebih baik. Meskipun saya/kami (Tim) telah berkali-kali mendapatkannya, namun ternyata masih ada yang perlu disempurnakan. Macam/skim PPM meliputi IbM (mono tahun), IbK, IbIKK,IbW, IbPE (Multitahun), dengan pendanaan masing-masing 50 juta dan 100 juta. Hasil kegiatan hibah PPM yang telah saya/kami rasakan sangat membantu dalam meningkatkan materi pembelajaran, penelitian, pengurusan kum, selain membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat, tentunya juga kesejahteraan kami dan masyarakat.
Melalui kegiatan workshop ini, semangat kami untuk membuat proposal menyala lagi dibanding yang sebelumnya telah meredup, karena ada iming-iming dari Bapak Sundani dan Pak Gatot yang akan mendanai semua proposal yang masuk. Dengan semangat 45, proposal lama yang telah kuajukan (2010), saya klinikkan lagi dengan judul IbIKK Sayuran Organik Higienis dan berkualitas, agar lebih sempurna sehingga layak untuk didanai. Hasil koreksi dan arahan Beliau berdua, ternyata memang ada yang harus saya benahi, dan alhamdulillah tidak terlalu banyak. Namun masih ada keraguan di hati saya, karena sayuran organik bukan menjadi barang baru, apakah masih layak untuk diajukan lagi. Harapan saya, dengan adanya kegiatan ini, kita bisa mengkonsumsi sayuran tiap hari yang sehat, karena tidak mengandung bahankimia ikutan pupuk, dan harganya terjangkau karena tidak perlu mendatangkan dari luar. Minimal untuk kalangan sendiri, sudah terpenuhi keburutahn sayuran tiap hari yang higienis.

Saya menghimbau kepada teman-teman yang ingin menyumbangkan ilmunya kepada masyarakat,...jangan menunggu-nunggu lagi,....sekarang saatnya untuk mengabdi, baik melalui IbM, IbIKK atau lainnya.
Sebenanrnya, yang paling enak memang membuat proposal IbIKK, karena tempatnya di kampus, multi tahun, dan bisa "disambi" dengan kegiatan lainnya.

Semoga sedikit cerita ini bisa menggugah keinginan teman-teman yang ingin mengabdikan ilmunya.